Senin, 13 Mei 2013

PSBH dan POA


Meningkatnya Kasus Diare pada Anak Balita
di RT C  Kelurahan Mariso Tanjung Bunga Makassar
Tahun 2013
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya kasus diare di kelurahan Mariso, terdapat 157 orang balita di kelurahan Mariso dan terdapat 39 orang balita di RT C yaitu sebanyak 72% atau 28 orang responden di RT C mengaku bahwa anaknya pernah mengalami penyakit diare. Gejalanya beragam, mulai dari berak cair sebanyak 3 kali dalam sehari, sampai ada yang didiagnosis mulai mengalami dehidrasi dan harus dirawat inap di rumah sakit. Sedangkan sebanyak 28% atau 11 responden mengaku bahwa anaknya tidak pernah terserang penyakit diare. Temuan ini menunjukkan bahwa angka balita yang terserang penyakit diare masih cukup tinggi di kelurahan Mariso khususnya di RT C, setelah penelitian diketahui bahwa penyebab diare pada anak balita di RT C yaitu masih kurangnya sanitasi pada saat pemberian makanan pada anak, kurangnya pengetahuan ibu tentang kebersihan dan penyakit diare serta faktor pendukung yaitu lingkungan RT C yang tidak sehat dekat dari pembuangan sampah dan WC umum sehingga tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.

1.    Sifat Masalah:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya kasus diare di kelurahan Mariso
2.    Besar Masalah:
Terdapat 39 orang balita di RT C yaitu sebanyak 72% atau 28 orang responden di RT C mengaku bahwa anaknya pernah mengalami penyakit diare dan sebanyak 28% atau 11 responden mengaku bahwa anaknya tidak pernah terserang penyakit diare.
3.    Sebab dari Masalah :
Kurangnya sanitasi pada saat pemberian makanan pada anak, kurangnya pengetahuan ibu tentang kebersihan dan penyakit diare
4.    Faktor penunjang :
Lingkungan RT C yang tidak sehat dekat dari pembuangan sampah dan WC umum sehingga tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.
Plan Of Action (POA)
Upaya Menurunkan Kasus Diare Pada Anak Balita di RT C  Kelurahan Mariso Tanjung Bunga Makassar Tahun 2013

I.       Latar Belakang Masalah
Penyakit Diare merupakan penyebab kesakitan dan kematian di Negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat, karena tingginya angka kesakitan dan angka kematian terutama pada balita. Penyakit diare kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Diperkirakan angka kesakitan berkisar diantara 150-430 per seribu penduduk setahnnya. Dengan upaya yang sekarang telah dilaksanakan, angka kematian dirumah sakit dapat ditekan menjadi kurang dari 3%.
II.      Tujuan
Apakah dengan melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu balita tentang bahaya diare dapat menurunkan angka kejadian diare di RT C dari 72% atau 28 orang balita menurun menjadi 30%?
III.    Langkah–langkah
a.  Persiapan
1.    Melakukan observasi lapangan
2.    Sosialisasi dengan ibu-ibu balita
3.    Persiapan materi penyuluhan, pembuatan brosur dan komsumsi
4.    Persiapan kuesioner pre test dan post test

b. Pelaksanaan
1.    Pembagian kuesioner pre test kepada ibu-ibu balita
2.    Mengadakan penyuluhan tentang diare
3.    Melakukan diskusi dan tanya jawab.
4.    Pembagian Post test
c.  Evaluasi
Mengevaluasi tingkat pengetahuan ibu-ibu balita mengenai diare setelah penyuluhan.
IV.        Rencana Waktu Pelaksanaan

No
Jenis kegiatan
Minggu I
Penanggung jawab

Ket
1
2
3
4
5
6
7
I
Persiapan







Syamsinar Kadir


Pembuatan kuesioner pre test







Syamsinar Kadir

II
Pelaksanaan







Syamsinar Kadir


Penyuluhan







Syamsinar Kadir

II
Evaluasi










V.        Rencana Anggaran
Jenis Sumber Daya
Ketersediaan
Dibutuhkan
Tenaga
Ada

Kertas
Ada
Rp.15.000
Fotocopy

Rp.5000
Transportasi
Ada
Rp.10.000
LCD (sewa)

Rp.40.000
Komsumsi

Rp.50.000
Souvenir 

Rp.40.000
Dokumentasi


Jumlah

Rp.160.000
VI.        Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh penyuluh di RT C kelurahan Mariso dengan metode pre test dan post test, yaitu pada saat sebelum dan setelah penyuluhan dengan tujuan  meninjau kembali pengetahuan ibu-ibu tentang diare dan kebersihan dengan penurunan 30%.